Kintamani terletak di ketingian 900-1550 MDPL,di lereng Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Bali, menjadikan daerah Kintamani menjadi penghasil kopi jenis Arabika terluas di Bali. Konsentrasi Kopi Arbica di Bali terdapat di beberapa desa di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, desa di Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Kecamatan Sawan, Kubutambahan, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.
Kopi Kintamani dengan tingkat keasaman atau acidity medium, aroma citrus atau lemon. Keunikan lain dari kopi Kintamani adalah aroma jeruknya, sebab kopi ini ditanam berdampingan dengan tanaman pohon jeruk.Hal inilah yang membedakan kopi Kintamani dengan kopi lainnya.
Salah satu desa penghasil kopi di Kecamatan Kintamani berada di Desa Batukaang. Awal bulan April ini, merupakan bulan panen. Harganya pun sangat melambung jauh dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, kopi gelondong merah di awal panen berkisar di Rp.4000-Rp.5000/kg, namun sekarang awal panen sudah mencapai Rp.12.000/kg.
Hal ini disebabkan permintaan kopi yang tinggi dibandingkan dengan hasil buah kopi, diketahui bahwa sebagian pohon kopi telah beralih ke tanaman sayur-mayur, selain itu, usia pohon kopi yang sudah tua. Salah satu petani kopi I Wayan Sukajeng mengaku dirinya sangat senang akan hasil dan harga panen saat ini.
Dirinya mempunyai kebun kopi dengan pola tumpang sari, dimana pohon kopinya ditanam di bawah pohon jeruk.Walaupun sedikit tapi harganya mahal, membuat petani semakin semangat menggeluti perkebunan kopi.